
Industri konstruksi memiliki banyak sektor yang harus ditangani seperti perencanaan, manajemen, hingga keuangan. Dalam proyek konstruksi, biaya proyek menjadi hal yang krusial karena biaya proyek memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan proyek konstruksi seperti tenaga kerja, bahan material bangunan, dan peralatan konstruksi. Namun, tidak jarang terjadi pembengkakan proyek konstruksi dikarenakan arah proyek yang tidak jelas, kekacauan di lokasi proyek konstruksi, hingga manajemen keuangan yang buruk.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan konstruksi untuk menerapkan efisiensi proyek konstruksi pada beberapa area tertentu. Implementasi efisiensi proyek konstruksi juga dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan ekonomi pada tahun 2025 saat ini.
Tantangan Ekonomi 2025 untuk Proyek Konstruksi
Perlu diketahui, bahwa terdapat faktor-faktor pendukung jalannya industri konstruksi seperti proyek konstruksi pemerintah (jalan tol, pelabuhan, bandara, dan lain-lain), investasi swasta atau asing, dan permintaan sektor perumahan dan komersial dari masyarakat. Namun, hasil survei Inventure 2024 yang dilansir Tempo tentang Indonesia Market Outlook 2025, terjadi penurunan daya beli sebanyak 68% untuk membeli rumah.
Di samping itu, perekonomian global juga sedang menghadapi berbagai tantangan kompleks seperti perang dagang dan konflik geopolitik yang berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3% per tahun selama dua tahun ke depan, sehingga dapat dikatakan bahwa industri konstruksi juga menghadapi tantangan ekonomi pada tahun 2025 ini.
Baca juga: Strategi Mitigasi Risiko dalam Pengelolaan Proyek Konstruksi
Strategi Meningkatkan Efisiensi Proyek dalam Tantangan Ekonomi 2025
Untuk menghadapi tantangan ekonomi 2025, diperlukan strategi dalam meningkatkan efisiensi proyek sehingga dapat menurunkan biaya konstruksi. Berikut 5 strategi dalam meningkatkan efisiensi proyek dalam tantangan ekonomi 2025:
1. Perencanaan yang Matang
Lakukan perencanaan konstruksi yang meliputi anggaran, jadwal, prioritas tugas, tenggat waktu alokasi sumber daya, dan tolak ukur dalam mengukur keberhasilan proyek konstruksi. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pembengkakan biaya konstruksi.
2. Pelatihan Tenaga Kerja
Memberikan tenaga kerja kepada tenaga konstruksi dapat mengurangi biaya konstruksi karena artinya perusahaan konstruksi telah melakukan investasi jangka panjang terhadap aset perusahaan, yaitu sumber daya tenaga kerja. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan dapat dipastikan mampu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan efisiensi proyek konstruksi.
3. Pengawasan Proyek Konstruksi
Pengawasan pada proyek konstruksi penting dilakukan untuk memantau apakah proyek berjalan sesuai rencana, kendala apa yang sedang dihadapi, dan risiko yang kemungkinan terjadi di lokasi proyek konstruksi.
4. Adaptasi dengan Perubahan Teknologi
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi memberikan dampak yang besar terhadap beberapa sektor industri, termasuk konstruksi. Adanya perkembangan teknologi pada industri konstruksi tidak hanya memberikan kemudahan dan meningkatkan produktivitas proyek konstruksi, tetapi juga dapat menekan biaya proyek konstruksi menjadi lebih rendah.
5. Evaluasi Proyek Konstruksi
Untuk mengetahui biaya masuk dan keluar dalam proyek konstruksi, maka diperlukan tahap evaluasi. Evaluasi juga penting dilakukan untuk menyesuaikan hasil akhir sesuai dengan perencanaan, menentukan relevansi, efektivitas bangunan, dampak, dan keberlanjutan proyek konstruksi di kemudian hari.