perencanaan proyek konstruksi

Perubahan iklim mengubah tatanan industri modern saat ini. Dampak dari perubahan iklim berpengaruh terhadap beberapa bisnis seperti pendidikan, medis, manufaktur, hingga konstruksi. Sebagai industri yang memiliki proses perencanaan, proyek konstruksi mempertimbangkan dampak eksternal dari perubahan iklim terhadap jalannya proyek konstruksi. Perencanaan proyek konstruksi memastikan proyek konstruksi tersebut berkelanjutan dan tidak memperburuk dampak perubahan iklim.

Apa itu Perencanaan Proyek Konstruksi

Perencanaan proyek konstruksi merupakan proses dalam menentukan apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, kapan akan dilakukan, dan siapa yang bertanggung jawab dalam suatu proyek. Proses ini merupakan tahap awal yang penting dalam manajemen proyek untuk menentukan tujuan, ruang lingkup, sumber daya, dan jadwal proyek. Fokus perencanaan proyek konstruksi yakni merencanakan jadwal dan membuat rencana pendukung, termasuk yang berkaitan dengan sumber daya manusia, metode komunikasi, dan manajemen risiko tetap dalam jalur yang sudah direncanakan.

Tujuan utama dalam perencanaan proyek konstruksi, diantaranya:

  • Menghindari penundaan
  • Mengontrol biaya
  • Memastikan kualitas
  • Meningkatkan efisiensi kerja tim

Bagaimana Perubahan Iklim Dapat Mempengaruhi Perencanaan Konstruksi

Perubahan iklim menyebabkan beberapa peristiwa yang mengakibatkan terganggunya aktivitas proyek konstruksi. Contoh dari adanya perubahan iklim yaitu perubahan pola cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laut, ketersediaan & kualitas material, dan lain-lain. 

Perubahan cuaca yang ekstrim dapat mengakibatkan banjir, badai, suhu yang ekstrim dan kekeringan. Kenaikan pada permukaan air laut akan mengakibatkan dataran yang lebih rendah berisiko tenggelam dalam jangka waktu sedang dan pajang. Selain itu, akibat dari perubahan iklim, rantai pasokan akan mengganggu ketersediaan bahan material konstruksi. Hal ini tentu akan membuat proyek konstruksi mengalami keterlambatan dan mengalami kerugian yang besar.

Untuk mengatasi hal tersebut, manajer konstruksi dapat melakukan beberapa tindakan, seperti:

1. Analisis Risiko Sejak Awal

Masukkan perubahan iklim ke dalam manajemen risiko dan menambahkan kajian risiko ke dalam feasibility proyek. Selain itu, lakukan pemetaan potensi bencana alam seperti banjir, gelombang panas, longsor, dan sebagainya.

2. Membuat Desain Bangunan Adaptif dan Tahan Iklim

Gunakan desain bangunan yang fleksibel dan dapat menghadapi perubahan iklim. Contoh desain bangunannya seperti atap yang miring untuk h mempermudah aliran air hujan jatuh ke tanah, penggunaan roof garden, panels surya, dan lain-lain.

3. Penggunaan Material Ramah Lingkungan

Gunakan material-material bangunan yang ramah lingkungan seperti bata ramah lingkungan (Bata Interlock), cat rendah VOC (Volatile Organic Compound), beton daur ulang, kaca Low-E (Low Emissivity), dan lain-lain. Penggunaan material yang ramah lingkungan tersebut dapat mengurangi emisi karbon, bisa didaur ulang, dan tahan terhadap cuaca ekstrim.
Perubahan iklim memang tidak dapat diprediksi, tetapi dapat dicegah dengan perencanaan proyek konstruksi yang matang. Hal ini dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan ahlinya dengan mengunjungi laman berikut ini globalindokarya.com. Tim kami yang profesional akan membantu Anda dalam menangani permasalahan perusahaan Anda dengan baik dan harga yang kompetitif.

Konsultasikan Kebutuhan Anda