Penerapan HIRARC

Banyak yang tidak tahu bahwa kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja dapat diminimalisir dengan penerapan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang efektif. Saat ini, terdapat beragam sistem manajemen keselamatan kerja, salah satunya yaitu HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment & Risk Control). Penerapan HIRARC tidak hanya meminimalisir risiko kecelakaan kerja, tetapi juga mengidentifikasi, mengevaluasi, serta mengendalikan tragedi yang berkaitan dengan keselamatan di tempat kerja.

Apa itu HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment & Risk Control)?

HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment & Risk Control) adalah sistem manajemen yang berfokus pada perlindungan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja mulai dari identifikasi bahaya (Hazard Identification), penilaian risiko (Risk Assessment), dan pengendalian risiko (Risk Control). HIRARC memberikan panduan tentang bagaimana cara mengendalikan risiko kecelakaan di tempat kerja dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara terstruktur, sistematis, dan bertahap.

Implementasi HIRARC dapat digabungkan dengan sistem manajemen keselamatan kerja yang lain, seperti ISO 45001. ISO 45001 merupakan standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berskala internasional yang menggantikan OHSAS 18001. Penggabungan kedua sistem manajemen keselamatan ini tidak menimbulkan penumpukan pada aturan keselamatan, tetapi justru saling melengkapi kekurang yang ada pada masing-masing sistem manajemen keselamatan, bait dari HIRARC maupun ISO 45001.

Baca juga: Pentingnya Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi

Penerapan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment & Risk Control) sesuai ISO 45001

Penerapan HIRARC dapat disesuaikan dengan ISO 45001, karena keduanya memiliki kemiripan, yakni bagaimana cara mengidentifikasi, mengukur, menangani, mengendalikan, serta mengevaluasi risiko kecelakaan di tempat kerja. Bahkan, sebagai standar tertinggi dan berskala internasional, metode dalam HIRARC juga terkandung dalam dokumen ISO 45001 klausa 6.1.2 tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko dan Peluang.  

Berikut langkah-langkah metode penerapan HIRARC sesuai dengan ISO 45001:

1. Hazard Identification (Identifikasi Bahaya)

Lakukan identifikasi pada setiap aktivitas kerja, alat, bahan, proses dan lingkungan. Perhatikan juga jenis-jenis risiko bahaya yang meliputi bahaya fisik, kimia, biologis, ergonomi, psikososial, dan mekanis. Sumber data ini bisa didapatkan dari observasi lapangan, laporan insiden, wawawancar, dan sebagainya.

2. Risk Assessment (Penilaian Risiko)

Penilaian risiko dapat dilakukan berdasarkan tingkat kemungkinan dan keparahan akibat dari bahaya tersebut dengan memberikan nilai skor untuk mengklasifikasikan tingkat risiko dari skala rendah, sedang, hingga tinggi.

3. Risk Control (Pengendalian Risiko)

Lakukan pengendalian risiko dengan cara mengeliminasi sumber bahaya, mengganti bahan atau peralatan yang lebih aman, melakukan rekayasa teknik, menyesuaikan dengan prosedur kerja, serta selalu menyiapkan Alat Perlindungan Diri (APD). Kontrol risiko dapat dikaji ulang secara berkala atau saat terjadi perubahan pada proses penerapan metode keselamatan dan kesehatan kerja.

HIRARC dapat menjadi sistem manajemen yang tepat bagi perusahaan jasa konstruksi untuk melindungi pekerja konstruksi dari risiko kecelakaan kerja. Agar lebih maksimal, metode HIRARC dapat dipadukan dengan standar ISO 45001, sehingga tidak hanya mencegah, tetapi juga melaksanakan prosedur keselamatan kerja dari hulu hingga hilir. Jika Anda tertarik dengan ISO 45001, Anda dapat mencari informasi terkait ISO 45001 dengan mengunjungi website berikut ini globalindokarya.com Tim kami akan membantu memenuhi kebutuhan perusahaan Anda terkait SMK3 dengan harga yang terjangkau.

Konsultasikan Kebutuhan Anda