
Pekerjaan konstruksi tidak hanya mengutamakan keselamatan, tetapi juga dampak lingkungan yang dihasilkan selama proses proyek konstruksi dilakukan. Saat ini Keselamatan dan Kesehatan (K3) tidak hanya berfokus menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, tetapi juga memperhitungkan pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari limbah konstruksi. Untuk itu, K3 menambahkan unsur lingkungan yang menjadi K3L. Apa itu K3L? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan)?
K3L merupakan standar yang berfokus pada keselamatan, kesehatan, dan lingkungan. Ruang lingkup K3L tidak hanya meliputi keselamatan dan kesehatan pekerja, tetapi juga dampak yang dihasilkan dari proses aktivitas proyek konstruksi. Standar ini menambahkan aspek lingkungan, mengingat pembangunan proyek konstruksi membutuhkan lahan dan menghasilkan limbah konstruksi. K3L hadir sebagai solusi yang tidak hanya menjaga lingkungan kerja agar lebih aman dan nyaman, tetapi juga menghasilkan output yang ramah lingkungan.
Standar K3L dapat dipadukan dengan standar lainnya, seperti ISO. K3L memiliki fungsi dan tujuan yang sama dengan beberapa standar ISO yang berkonsentrasi pada keselamatan dan kesehatan (ISO 45001), serta lingkungan (ISO 14001). Namun, perbedaan keduanya terletak pada cakupan, penetrasi, hingga wajib atau tidaknya mengimplementasikan standar tersebut dengan tujuan mematuhi regulasi. Meski begitu, keduanya dapat diterapkan untuk saling melengkapi sistem manajemen K3 dan lingkungan yang ada.
Baca juga: Ini Dasar Hukum Pelaksanaan K3 dalam Industri Konstruksi
Apa Relevansi K3L dengan Standar ISO
Seperti yang sudah disinggung di atas, K3L memiliki korelasi dengan ISO 45001 yang merupakan standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan ISO 14001 yang merupakan Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Berikut ini keterkaitan dan relevansi antara K3L dengan ISO 45001 dan ISO 14001:
1. K3L dan ISO 45001 (SMK3)
K3L dan ISO 45001 memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kedua standar ini mampu mengidentifikasi risiko kerja, melakukan penilaian risiko K3, dan mengelola tindakan pengendalian, serta mendorong budaya kerja yang aman dan sehat.
2. K3L dan ISO 14001 (SML)
K3L berakar dari K3 yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Pada K3L, standar ini menambahkan cakupan lain yaitu lingkungan. Tidak hanya mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, K3L mempertimbangkan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas proyek konstruksi maupun proses produksi. K3L dan ISO 14001 menekankan pada identifikasi dampak lingkungan dari kegiatan organisasi, mendorong kepatuhan terhadap peraturan lingkungan, serta mendorong prinsip reduce, reuse, dan recycle.
Isu lingkungan sudah gencar dibicarakan dalam industri konstruksi, sehingga hal ini menyebabkan ada perubahan dan penambahan konsep ramah lingkungan dalam menjaga pencemaran lingkungan dari aktivitas konstruksi, salah satunya yaitu K3L. K3L dapat dipadukan dengan sistem manajemen lain seperti ISO 45001 dan ISO 14001 sehingga ketiganya memiliki hubungan yang erat dalam mengimplementasikan K3 dan lingkungan. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait ISO, kunjungi website berikut ini globalindokarya.com. Kami memiliki tim yang berpengalaman di bidang sertifikasi ISO, legalitas konstruksi, dan lain-lain. Tim kami akan memenuhi kebutuhan perusahaan Anda dengan harga yang kompetitif.