Mengatasi Tantangan Konstruksi

Ruang lingkup yang luas, alur kerja yang kompleks, serta lingkungan yang menuntut fokus yang tinggi, membuat pekerjaan di proyek konstruksi memiliki berbagai  tantangan. Tantangan yang sering terjadi dalam proyek konstruksi bisa bersifat teknis, non-teknis, dan administratif. Untuk mengatasinya, dapat dilakukan beberapa cara efektif dalam mengatasi tantangan konstruksi.

Apa Saja Tantangan Konstruksi

Tantangan konstruksi merupakan kesulitan yang dialami dalam proyek konstruksi. Kesulitan ini mengakibatkan terhentinya proyek konstruksi, perubahan yang mendadak, bahan material yang bermasalah, distribusi, dan sebagainya. Berikut ini merupakan beberapa tantangan konstruksi yang sering terjadi pada konstruksi:

1. Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Proyek konstruksi sangat membutuhkan peran dari tenaga kerja untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaan yang tersedia dalam proyek konstruksi seperti pemasangan rangka bangunan, pengoperasian alat berat, pemasangan listrik, dan lain-lain. Namun, tidak banyak orang yang memiliki keterampilan atau pengalaman di bidang konstruksi. Ditambah, minat anak muda tidak tertarik pada dunia konstruksi.

2. Kenaikan Harga Bahan Material

Kenaikan harga bahan material dapat menjadi masalah dalam suatu proyek konstruksi. Hal ini karena kenaikan harga bahan material dapat mempengaruhi kualitas bangunan dan pembengkakan biaya proyek konstruksi.

3. Regulasi yang Kompleks

Selain faktor internal seperti di atas, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi jalannya proyek konstruksi, seperti regulasi yang kompleks. Terkadang, terdapat regulasi yang kompleks yang  membuat pelaku tidak leluasa dalam menjalankan bisnisnya atau perubahan regulasi yang mendadak berubah dan cepat sehingga pelaku usaha jasa konstruksi kesulitan dalam beradaptasi dengan regulasi yang baru.

Baca juga: Tantangan Pengerjaan Proyek Konstruksi yang Harus Anda Tahu!

Cara Mengatasi Tantangan dan Memastikan Perubahan pada Sektor Konstruksi

Untuk mengatasi tantangan dalam proyek konstruksi, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini:

1. Merekrut Tenaga Kerja Bersertifikasi dan Profesional 

Meskipun minat terhadap dunia konstruksi sedang mengalami penurunan, tetapi lembaga-lembaga di bidang konstruksi terus melakukan pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga kerja seperti Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Lembaga Sertifikasi Profesional (LSP). Anda dapat merekrut orang-orang yang berhasil mendapat Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) ke dalam proyek konstruksi Anda. Selain itu jika memungkinkan, Anda dapat merekrut tenaga kerja profesional dan berpengalaman agar presentasi keberhasilan proyek konstruksi Anda semakin besar.

2. Menggunakan Bahan Material Ramah Lingkungan

Penggunaan bahan material ramah lingkungan tidak hanya murah, melainkan juga mendukung keberlanjutan. Selain itu, menggunakan bahan material ramah lingkungan dapat membuat perubahan yang besar antara bangunan konvensional dengan bangunan hijau yang mendukung perubahan lingkungan.

3. Beradaptasi dengan Cepat

Adaptasi merupakan tindakan adaptif terhadap perubahan yang terjadi pada pasar, tren, dan minat konsumen. Selain itu, sikap adaptif dapat membantu perusahaan dalam mengikut regulasi pemerintah yang terus mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan industri konstruksi.

Terdapat beberapa tantangan dalam mengerjakan proyek konstruksi, yaitu kurangnya tenaga kerja terampil, harga bahan material yang mahal, serta regulasi yang rumit.  Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa tindakan seperti merekrut tenaga kerja bersertifikasi, penggunaan material hijau, serta sikap adaptif yang tinggi. Jika Anda mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan konstruksi, Anda dapat mengunjungi website berikut ini globalindokarya.com. Kami akan membantu Anda dalam menghadapi masalah yang Anda hadapi dengan bantuan tim profesional yang berpengalaman di bidang konstruksi.

Konsultasikan Kebutuhan Anda