gap analysis dalam bisnis

Ketika ingin mengembangkan bisnis dan meningkatkan daya saing pelaku usaha perlu memperhatikan beberapa aspek untuk direncanakan dalam bisnis seperti bagaimana proses kegiatannya?, risiko apa yang dihadapi?, bagaimana tindakan untuk memperbaikinya?, apa saja sumber daya yang dibutuhkan? Dll.

Ketika menjalankan apa yang sudah direncanakan, seringkali ada sesuatu yang menyebabkan ketidaksesuaian seperti kinerja karyawan yang rendah, penurunan kepuasan pelanggan, keterlambatan pengiriman produk atau masalah finansial. Ketika terdapat ketidaksesuaian dalam proses kegiatannya, pelaku usaha perlu menganalisis ketidaksesuaian tersebut. Salah satu upaya dalam menganalisis ketidaksesuaian yang terjadi adalah dengan gap analysis.

Baca juga: Apa itu BMP (Bobot Manfaat Perusahaan)?

Apa itu gap analysis?

Gap analysis atau analisis kesenjangan adalah proses membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan atau direncanakan. Hal ini membantu manajemen untuk mengukur apakah proses kegiatan sudah berjalan dengan apa yang direncanakan. Karenanya penting untuk melakukan gap analysis secara berkala agar membantu manajemen atau pemimpin menemukan permasalahan atau ketidaksesuaian. Setelah menemukan permasalahan, manajemen dapat menentukan tindakan yang perlu dilakukan untuk perbaikan. Melakukan gap analysis dengan baik akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan baik mulai dari sumber daya manusia, keuangan serta waktu.

Pentingnya Gap analysis

Melakukan gap analysis secara rutin dapat membantu manajemen bisnis dalam menentukan strategi yang akan digunakan memperbaiki keadaan dan menjadikan kondisi yang lebih baik dimasa depan. Penting untuk melakukan gap analysis agar perusahaan berjalan dengan stabil, bahkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Berikut alasan mengapa melakukan gap analysis penting.

  1. Mengidentifikasi kekurangan bisnis dan memperbaikinya
    Melakukan gap analysis akan membantu pelaku bisnis menemukan kekurangan bisnisnya. Setelah menemukan kekurangan dalam berbisnis, pelaku bisnis dapat menyusun strategi untuk memperhitungkan tindakan seperti apa yang tepat untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
  2. Meningkatkan efisiensi dalam bisnis
    Dengan melakukan gap analysis, pelaku bisnis dapat meningkatkan efisiensi dalam proses kegiatan bisnisnya. Karena melakukan gap analysis, pelaku bisnis dapat menemukan faktor-faktor yang dapat menjadi masalah dalam perencanaan bisnisnya, sehingga pelaku bisnis dapat memperbaiki masalah tersebut serta mengoptimalkan sumber daya yang ada.
  3. Meningkatkan proses
    Melakukan gap analysis dapat memberikan gambaran secara menyeluruh termasuk sumber daya, sistem operasi, metode manajemen dan proses pemasaran. Setelah mengetahui hal tersebut, pelaku bisnis dapat mengetahui apakah sumber daya sudah cukup, metode manajemen seperti apa yang dibutuhkan, sistem operasi yang bagaimana yang tepat digunakan, dan proses pemasarannya bagaimana. Dengan begitu, pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis sesuai dengan rencana dan target yang direncanakan.
  4. Meningkatkan kepuasan pelanggan
    Dengan melakukan gap analysis, pelaku bisnis dapat mengidentifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan. Dengan begitu, pelaku bisnis dapat memastikan bahwa produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Terpenuhinya kebutuhan pelanggan dapat meningkatkan raputasi bisnis dan kepuasan pelanggan.

Dari alasan-alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa melakukan gap analysis secara berkala dapat membantu mengidentifikasi kekurangan dalam bisnis, memperbaiki ketidaksesuaian atau kekurangan, meningkatkan efisiensi bisnis, meningkatkan proses, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan begitu, melakukan gap analysis dapat membantu bisnis berkembang dan mencapai keberhasilan jangka panjang.

Konsultasikan Kebutuhan Anda