

Industri konstruksi memiliki tingkat pekerjaan yang tinggi dibandingkan dengan pekerjaan umumnya. Hal ini dikarenakan para pekerja konstruksi seringkali bekerja di atas ketinggian, mengoperasikan alat berat, dan berhadapan dengan bahan-bahan material yang berbahaya. Untuk melindungi para pekerja konstruksi dari kemungkinan kecelakaan kerja, maka dibutuhkan panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tindakan untuk membuat lingkungan kerja menjadi aman dan sehat, sehingga terhindar dari kemungkinan adanya kecelakaan kerja yang akan berdampak pada produktivitas kerja. K3 ini memudahkan pekerja konstruksi memahami risiko yang terjadi di proyek konstruksi, melakukan tindakan pencegahan, melaporkan area yang berbahaya, dan mengevaluasi tindakan pencegahan lanjutan.
Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi perhatian penting bagi pembuat kebijakan, dalam hal ini pemerintah, karena perkembangan suatu negara dapat dilihat dari tingginya kualitas infrastruktur yang dibangun. Hal ini dibuktikan dengan adanya Undang-undang Pokok Kesehatan RI No.9 tahun 1960 Bab 1 Pasal 2. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa, setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah.
Baca juga: Pentingnya Standar K3 dalam Proyek Konstruksi
Pelatihan keselamatan dan kesehatan untuk pekerja penting untuk dilakukan karena memiliki beberapa manfaat seperti berikut ini:
Dengan adanya program pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, pekerja konstruksi lebih dapat memahami risiko-risiko yang terjadi di proyek konstruksi, sehingga mereka akan berhati-hati dalam menjalankan pekerjaan mereka.
Mengikuti pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya dalam mematuhi peraturan dan standar keselamatan di industri konstruksi yang ketat. Oleh karena itu, pekerja konstruksi akan memiliki pengetahuan terkait keselamatan kerja dan mematuhi peraturan tersebut dengan baik.
Dampak dari kecelakaan kerja yang terjadi pada industri akan berpengaruh terhadap terhentinya proses proyek konstruksi, pembengkakan biaya pada keuangan perusahaan karena harus membayar asuransi dan kompensasi, serta menurunnya reputasi dan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap proyek konstruksi tersebut.
Adanya pelatihan keselamatan dan kesehatan membuat pekerja konstruksi menjadi lebih terampil dan kompeten dalam melakukan pekerjaannya, sehingga akan berdampak pada meningkatnya produktivitas dan kualitas proyek konstruksi secara menyeluruh.