rencana mutu proyek

Setiap proyek memiliki tujuan. Tujuan ini dapat dicapai dengan menerapkan perencanaan dalam prosesnya. Salah satu dokumen yang merencanakan standar dalam proyek yakni rencana mutu proyek. Meskipun rencana mutu memiliki perbedaan dengan ISO 9001 secara ruang lingkup penggunaan, tetapi keduanya memiliki hubungan satu sama lain.

Apa itu Rencana Mutu Proyek

Rencana Mutu Proyek (RMP) merupakan dokumen yang berisi tentang bagaimana suatu proyek dicapai berdasarkan standar mutu proyek tersebut. RMP memastikan bahwa seluruh proses proyek serta pihak-pihak yang terlibat dalam proyek mematuhi dan mencapai target yang sudah disepakati. Oleh karena itu, RMP termasuk ke dalam bagian dari dokumen kontrak yang menjadi acuan pelaksanaan proyek.

Di satu sisi, terdapat Sistem Manajemen Mutu (SMM) lain yang memiliki standar internasional, yaitu ISO 9001. ISO 9001 digunakan oleh organisasi untuk beberapa tujuan seperti meningkatkan mutu kualitas produk atau layanan, meningkatkan reputasi, hingga meningkatkan daya saing.

Hubungan antara ISO 9001 dengan Rencana Mutu Proyek

Selain memiliki persamaan sasaran yang berkonsentrasi pada peningkatan mutu, hubungan antara ISO dengan RMP dapat dipadukan lebih jauh lagi, diantaranya:

Baca juga: ISO 9001 dan Proses QC (Quality Control) di Proyek Konstruksi

1. Sebagai Fondasi Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001 sebagai standar yang menetapkan persyaratan Sistem Manajemen Mutu akan menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien sesuai dengan regulasi yang berlaku. Sedangkan RMP, memberikan deskripsi terkait bagaimana mutu dikelola, dijamin, dan dikontrol selama proyek berlangsung, sehingga ISO 9001 dapat dijadikan sebagai kerangka kerja sistem mutu proyek dalam menyusun RMP.

2. Rancangan Mutu Proyek yang Mengadopsi ISO 9001

Dalam rencana mutu proyek, terdapat elemen-elemen yang selaras dengan beberapa klausul dalam ISO 9001, diantaranya:

  • Klausul 6.1 yang menjelaskan bagaimana tindakan untuk menangani risiko dan peluang dengan cara mengidentifikasi risiko dan peluang dalam proyek.
  • Klausul 6.2 yang menetapkan sasaran mutu dan perencanaan untuk mencapainya dengan menetapkan tujuan dan spesifikasi yang dibutuhkan proyek.
  • Klausul 10.2 yang menjelaskan ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan dengan cara memperbaiki proses proyek jika ditemukan ketidaksesuaian mutu.

Bagi pelaku usaha jasa konstruksi yang mengerjakan proyek, penting untuk menerapkan Rancangan Mutu Proyek untuk mencapai standar proyek tersebut. Maka, RMP dapat dipadukan dengan ISO 9001 dalam menetapkan Sistem Manajemen Mutu dan mengadopsi prinsip-prinsip dalam ISO 9001. Jika Anda tertarik dengan ISO 9001, kunjungi website berikut ini globalindokarya.com. Tim kami bersedia menjawab seluruh pertanyaan Anda terkait ISO jenis apapun. Selain itu, Anda dapat melakukan konsultasi dengan tim kami yang berpengalaman di bidang sertifikasi manajemen dengan harga yang terjangkau.

Konsultasikan Kebutuhan Anda