Manufaktur merupakan proses ekonomi modern yang menciptakan produk dari bahan mentah menggunakan alat, tenga manusia, mesin, atau pemrosesan kimia. Manufaktur dapat dilakukan pada skala besar seperti produksi massal peralatan rumah tangga kendaraan bermotor, dan sebagainya. Untuk skala yang lebih kecil, manufaktur menghasilkan produk yang lebih kompleks. Dalam segi produktivitas, sektor manufaktur dapat digunakan melalui strategi efektif. Simak strategi efektif tingkatkan produktivitas sektor manufaktur.
Peluang Sektor Manufaktur di Indonesia
Berdasarkan data BPS, industri manufaktur di Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan sebesar 4,64% dan berkontribusi sekitar 20% dari total Produk Domestik (PBD) nasional mencapai US$ 1.371 triliun. Beberapa tahun terakhir, terdapat permintaan yang meningkat dari kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersamaan dengan munculnya perusahaan rintisan manufaktur di Indonesia. Jumlah usaha yang menggunakan industri manufaktur mencapai 4,19 juta unit bisnis, mewakili 99,7% dari total bisnis industri di Indonesia.
Baca juga: Ini Tren Terbaru Industri Manufaktur 2025
Dalam hal ini, pemerintah telah menetapkan visi Indonesia emas pada tahun 2045 dengan melibatkan kontribusi industri manufaktur yang diharuskan mencapai 28% total PDB nasional. Langkah ini membawa potensi yang besar bagi perusahaan manufaktur untuk mendapatkan dukungan pemerintah dan meningkatkan kehadiran dalam pasar ekonomi nasional.
Strategi Meningkatkan Produktivitas di Sektor Manufaktur
Bagi Anda yang memiliki perusahaan manufaktur, untuk meningkatkan produktivitas manufaktur dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan holistik. Artinya, tidak hanya mempertimbangkan proses manufaktur, melainkan juga tenaga kerja, teknologi, dan biaya produksi yang berkontribusi pada lingkungan manufaktur yang produktif.
Berikut merupakan strategi efektif dalam meningkatkan produktivitas sektor manufaktur:
1. Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja
Salah satu cara yang umum adalah dengan meningkatkan kinerja bisnis Anda melalui produktivitas karyawan. Cara yang modern adalah dengan menemukan cara yang sehat dengan memotivasi karyawan Anda agar unggul dalam pekerjaan seperti memberikan penghargaan, gaji yang kompetitif, dan menghargai argumentasi mereka.
2. Mengurangi Pemborosan
Dalam bisnis manufaktur, pemborosan adalah faktor yang menghambat profit perusahaan. Dalam hal ini, pemborosan dapat berupa waktu, sumber daya, dan tenaga kerja. Dengan menyederhanakan proses produksi dan menghilangkan pemborosan, Anda dapat menambahkan nilai baru pada setiap fase produksi.
3. Membangun Operasi Manufaktur yang Lebih Efisien
Terdapat empat faktor yang berkontribusi pada efisiensi operasional yaitu pemanfaatan sumber daya, efisiensi produksi, metode distribusi, dan manajemen inventaris. Dengan memfokuskan pada masing-masing area ini, Anda dapat membangun alur kerja yang optimal sehingga berdampak pada kinerja bisnis yang lebih baik dengan output yang lebih tinggi.
4. Mengoptimalkan Rantai Pasok
Peningkatan produktivi manufaktur tidak hanya berasal dari faktor internal, tetapi memerlukan faktor eksternal dengan memerhatikan rantai pasok. Manajemen rantai pasokan strategi yang sering diabaikan untuk meningkatkan produktivitas manufaktur. Dengan mengelola rantai pasok yang baik, Anda dapat mendapatkan harga dan produk terbaik dalam waktu yang singkat. Hal ini akan berdampak pada pengurangan biaya inventaris dan meningkatkan efisiensi produksi Anda.
5. Meminimalkan Biaya Produksi
Strategi lain untuk meningkatkan produktivitas manufaktur adalah dengan mengurangi total biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk atau menyediakan suatu layanan. Biaya ini dapat mencakup bahan baku, tenaga kerja, pemasok, pajak, royalti pemerintah, dan lain-lain. Pilihlah dari area-area tersebut untuk meminimalkan biaya produksi sehingga sisanya dapat diinvestasikan pada sumber daya untuk meningkatkan efisiensi seperti peralatan, perekrutan staf yang berkualitas, atau perangkat lunak manufaktur yang lebih baik.