Setiap tempat kerja memiliki budaya unik yang terbentuk dari waktu ke waktu melalui interaksi orang-orang yang bekerja di sana. Budaya kerja dapat mempengaruhi individu dan sebaliknya. Jadi, penting bagi perusahaan untuk menciptakan budaya kerja positif. Dalam artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut tentang apa itu budaya kerja dan tips membangun budaya kerja yang positif. Simak pentingnya manajemen risiko pada bisnis.
Apa itu Budaya Kerja?
Budaya kerja adalah kumpulan sikap, kepercayaan, dan perilaku yang membentuk suasana reguler di lingkungan kerja. Budaya kerja yang sehat menyelaraskan perilaku karyawan dan kebijakan perusahaan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan, sekaligus mempertimbangkan kesejahteraan individu. Budaya kerja menentukan seberapa baik seseorang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya di tempat kerja yang baru dan kemampuannya untuk membangun hubungan profesional dengan rekan kerja. Sikap, keseimbangan kehidupan kerja, peluang pertumbuhan, dan kepuasan kerja semuanya bergantung pada budaya tempat kerja
10 Tips Membangun Budaya Kerja Positif
Budaya kerja dapat berdampak besar pada beberapa aspek penting dari pengalaman karyawan, seperti moral individu dan tim, keterlibatan di tempat kerja, dan kepuasan kerja. Berikut 10 tips membangun budaya kerja positif di perusahaan :
1. Menentukan Nilai Perusahaan
Menentukan nilai perusahaan harus menjadi dasar dari segala sesuatu yang terjadi di perusahaan. Luangkan waktu sebanyak yang diperlukan untuk memastikan semua orang selaras, dan libatkan pimpinan, karyawan, dan perwakilan SDM agar semua pihak yang berkepentingan dapat mempertimbangkan nilai-nilai yang ada.
2. Komitmen pada Jenis Budaya Tempat Kerja
Pikirkan tentang jenis budaya kerja yang ingin Anda ciptakan. Pertimbangkan semuanya, mulai dari tata letak fisik kantor hingga seberapa sering karyawan berinteraksi dengan kolega, manajer, dan anggota lain. Dari sana, Anda bisa mulai merancang kebijakan, praktik konkret yang memfasilitasi interaksi, dan pengalaman karyawan yang diinginkan.
3. Mengomunikasikan Tujuan Perusahaan
Uraikan tujuan masing-masing tim sehingga karyawan memiliki hasil nyata untuk diusahakan. Hal ini tidak hanya akan membantu mengarahkan kinerja individu, tetapi juga akan mendorong kolaborasi antar anggota tim. Pastikan ada ruang untuk umpan balik guna menyesuaikan kuota dan KPI (key performance indicator) bila diperlukan.
4. Mempromosikan Keberagaman dan Inklusivitas
Ciptakan budaya kerja yang inklusif dengan menyambut individu dari semua latar belakang dan menghargai perbedaan mereka. Bekerja sama dengan departemen SDM untuk menjadikan keberagaman sebagai bagian dari strategi perekrutan Anda. Pastikan keberagaman dan inklusi terus menjadi elemen dasar seiring pertumbuhan perusahaan.
5. Mendorong Karyawan untuk Berbagi Ide
Setiap individu harus merasa dihargai dan didengarkan terlepas dari status mereka di dalam perusahaan. Anda tidak pernah tahu dari mana ide besar berikutnya akan muncul. Jadi, biarkan setiap karyawan memiliki tempat terbaik di perusahaan dan merasa bagian dari perusahaan untuk berbagi pemikiran ide.
6. Menentukan Kebijakan tanpa Toleransi yang Ketat
Pastikan perwakilan SDM memiliki fleksibilitas untuk siap melakukan percakapan pribadi saat dibutuhkan, dan pertimbangkan untuk menerapkan peraturan sebagai cara yang aman dan pribadi bagi karyawan untuk melaporkan insiden di tempat kerja.
7. Membuat Program Penghargaan Karyawan
Berikan pengakuan dan penghargaan kepada karyawan atas pencapaian hasil yang luar biasa. Dengan demikian, karyawan akan terus menunjukkan kinerja yang mengesankan dan merasa dihargai di perusahaan.
8. Menerima Umpan Balik Karyawan
Perusahaan harus menerima umpan balik yang diberikan oleh karyawan, karena karyawan memilih untuk menyampaikan masalah mereka kepada Anda dan ini memberi Anda kesempatan untuk memperbaikinya.
9. Bersikap Transparan
Karyawan yang terlibat menginvestasikan seluruh diri mereka untuk keberhasilan perusahaan layak mendapatkan kepercayaan dari tim dan pemimpin perusahaan. Oleh karena itu, Anda harus meningkatkan transparansi dan komunikasi terbuka antara kepala departemen, manajemen, dan anggota tim.
10. Rencanakan Acara Sosial
Perusahaan harus menciptakan kesempatan untuk saling mengenal di tempat kerja dan di luar tempat kerja untuk membina hubungan yang bermakna antara karyawan.